Sebelum perkawinan, pemilik harus diberitahu kejadian fisiologi dan resiko distokia akibat kawin silang. Anjing betina harus mencapai ukuran dan tingkatan perkembangan dalam hubungannya dengan normal kelahiran, dan hanya anjing – anjing tanpa anomali dari pelvis dan saluran peranakan yang digunakan untuk perkembangbiakan. Anjing – anjing yang agresif dan gemetar yang mempunyai abnormalitas herediter dikeluarkan dari program breeding demikian juga dengan anjing tua atau kelebihan berat badan sebaiknya tidak dipakai untuk breeding. Tidak dinjurkan kawin dengan pejantan yang diketahui menghasilkan fetus – fetus yang besar yang tidak proposional.
Kebuntingan dan kondisi – kondisi patologi yang berhubungan dengan pembesaran abdomen, seperti bunting semu, asites atau tumor, harus dapat dibedakan dengan pemeriksaan yang sesuai.
Pengetahuan klien sangat diperlukan untuk merawat anjing bunring sampai kelahiran. Diperlukan untuk memeriksakan kebuntingan kurang lebih 4 minggu. Pemeriksaan diluar waktu tersebut dilakukan apabila ada potensi untuk terjadinya distokia, adanya resiko komplikasi kebuntingan dan resiko terkena agen penyakit. Pemeriksaan yang lebih sering ditujukan pada anjing yang terserang penyakit yang dapat mempengaruhi kebuntingan.
Anjing bunting harus mendapatkan olahraga yang cukup dan nutrisi yang baik. Vaksin, khususnya vaksin modified-live, harus dihindari selama kebuntingan kecuali ada kemungkinan resiko terhadap agen infeksi pada hewan yang sebelumnya tidak divaksinasi.
Jika distokia pernah terjadi sebelumnya, dokter hewan harus menyuruh pada klien untuk mengukur temperature rectal anjingnya 2 atau 3 kali setiap hari, dimulai hari ke 54 sesudah perkawinan. Klien di harapkan membuat grafik sehingga dapat membantu prediksi permulaan kelahiran.
Keperluan Nutrisi Selama Kebuntingan
Pemberian pakan yang optimal diperlukan pada kebuntingan normal. Penimbangan anjing secara teratur selama periode kebuntingan untuk menghindari kegemukan, yang akan menyebabkan resiko inertia uterine, selain itu penambahan kalsium yang banyak selam akhir kebuntingan dapat menyebabkan predisposisi terhadap eklamsia, distokia, menyebabkan klasifikasi jaringan lunak, dan dilatasi gastric pada neonatus
Area Kelahiran
Semua lingkungan kelahiran harus melindungi induk dan anak dari luka dan penyakit. Sanitasi yang bagus diperlukan untuk efesiensi reproduksi yang optimal. Hewan yang baru, tidak diketahui vaksinasi dan riwayat penyakitnya tidak seharusnya diperkenalkan pada anjing bunting atau anak yang baru lahir. Daerah kelahiran haruslah di lingkungan yang familiar yang punya prifasi dan terbebas dari angina, uap yang lembab dan panas atau dingin yang sangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar